Thursday, December 30, 2004

MENANGISLAH SAUDARAKU ATAS SAUDARAMU...


Di penghujung tahun, bencana alam terparah sepanjang
sejarah bangsa Indonesia telah terjadi. Gempa di atas
skala 8 ritcher yang mengombang – ambingkan Aceh pagi
hari, 26 Desember 2004 juga ikut membawa serta
tsunami. Sesaat setelah gempa, air laut sempat surut,
hingga penduduk – penduduk juga sempat berebutan ikan
yang dengan mudah mereka raup. Tak disangka, laut
bukan ingin membagi suka cita. Beberapa saat kemudian
laut kembali melumpahkan airnya, bahkan lebih besar
dan lebih tinggi. Dengan cepat, ombak setinggi pohon
kelapa itu seakan merentangkan tangannya datang
menghampiri penduduk yang berada di pesisiran pantai
tersebut.

Tak cukup digoncang oleh gempa, kota Aceh juga
diterjang oleh Tsunami. Gelombang menghempas segala
yang dilaluinya, merobohkan segala yang menghadangnya.
Banda Aceh menjerit! Lari pontang – panting tanpa
arah, mencari daratan yang lebih tinggi. Hanya butuh
beberapa jam, Nangroe Aceh Darussalam porak poranda...
Mulai terlihat dengan jelas, tergelimpang di sana –
sini, bongkahan – bongkahan kayu, besi, dan juga...
tubuh manusia.

Di suatu masjid dan gedung pusat NAD, mayat – mayat
anak – anak, ibu – ibu, pemuda, dan bapak tua
dikumpulkan dan dijejerkan, ditutupi dengan kain,
pakaian, atau bahkan dengan dedaunan seadanya.
Bercampur tangis, teriak panik dan histeris dari
keluarga, yang lunglai ingin bersandar, menggapai
sesuatu yang bernama "keikhlasan". sungguh... hanya
kepasrahan dan keimanan yang dapat menguatkan mereka,
yakin... semua karena kehendak-Nya

Selasa, 28 Desember 2004..
Trotoar Jl. Teuku Umar, Banda Aceh memperlihatkan satu
pemandangan menyayat hati. Puluhan, nahkan ratusan
mayat bergeletakan, menebar bau tak sedap yang
menusuk, menunggu saatnya nanti dievakuasi. Aceh...
salah satu bagian bangsa ini, bukan hanya dihadapkan
oleh makna "kehilangan" sanak - saudara. Ancaman yang
bernama penyakit juga mulai menunjukkan tanda –
tandanya. Keterbatasan logistik, obat – obatan, bahan
bakar, dan genset juga ikut memperlengkap kepanikan
suasana, ditambah lagi... perut yang mulai tak kuasa
menahan lapar derita.

duka Aceh.. duka bangsa. duka Aceh.. juga duka kita
{sepenggal lirik lagu "Duka Bangsa" cipt. Franky S}

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa,
dan buah – buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang – orang yang sabar, (yaitu) orang – orang
yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan
"Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka
itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan
rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang –
orang yang mendapat petunujuk." (QS. Al-Baqarah:155 -
157)

Tak cukup Aceh, Tsunami juga menghampiri satu lagi
saudara kita yang berada di Sumatera bagian Utara.
Hingga kini, sekitar 4712 anak bangsa telah berpulang,
dan mungkin akan terus bertambah...

Lalu di 3 hari menuju pergantian tahun ini, pantaskah
kita yang masih bisa menghirup udara bahagia ini
disibukkan dengan acara menyambut tahun baru?

Tidak tergerakkah hati kita untuk lebih mengutamakan
mereka yang di Aceh dan Sumatera Utara.. karena mereka
saudara saudari kita, bagian dari bangsa kita sendiri.
Tangis mereka cukup mengartikan pekik teriakan "bantu
kami, bantu kami, bantulah kami..."

Tak ada alasan kuat bagi kita untuk membenarkan
berpesta di atas derita anak bangsa!

Selasa, 28 Desember 2004, 14:15 WIB

pergantian tahun tidak sama dengan pesta pora
pergantian tahun bukan untuk hura - hura


~ Memori tahun baru 2004 ~

Tak Percaya!

Tak Percaya!
dengan dalih untuk `menyambut Tahun Baru 2004'
umat dunia enak berpesta pora
memaksa untuk terjaga hingga pagi menjelang,
menghabiskan jutaan atau bahkan milyaran,
menguras berlimpah tenaga aparat,
hingga...
membuang nyawa percuma..!

lihat kota New York, Amerika...
ribuan penduduk merayakan pergantian tahun
dengan pesta meriahnya.
Lalu di Paris, Perancis...
pemerintah terpaksa mengerahkan sekitar 4500 aparatnya
hanya untuk memberi kelancaran dan keamanan acara.
Sedang di belahan bumi Asia...
kita lihat Filipina mengadakan pesta besara – besaran
kembang api
meski harus menelan korban 14 nyawa percuma, ya..
percuma....
akibat peluncuran roket/kembang api di kediaman
mereka.

dan sekarang,
mari kita tengok cermin diri negri tercinta..
Indonesia pun tak kalah gencar menggelar aneka acara
sedemikian meriah di berbagai kota,
hiruk pikuk, hingar bingar, sorak sorai
lelaki perempuan, selebritis rakyat biasa, tua maupun
muda
malam itu semua bisa bersatu..
untuk berPESTA.

Sungguh ironis!
di malam yang sama..
sebagian rakyat Aceh masih takut mencekam
akibat konflik yang masih terus bergejolak,
dan sejak malam pergantian tahun itu pula
penduduk Huanou, Peru dilanda musibah
karena hebatnya hujan yang turun di kota mereka
hingga ribuan orang terluka.. dan beberapa anak
tewas..
dan lebih miris lagi...
hingga malam itu juga (bahkan hingga saat ini)
rakyat Palestina masih terus berjuang keras
dengan darah dan air mata mereka...

Tak Percaya!
sudah begitu bodohkah umat manusia saat ini
hingga harta dan nyawa tak lagi terasa berharga
jika untuk memperjuangkan kata `kesenangan'
jika untuk tunduk pada `kemewahan dan kemeriahan
dunia'..?
sedangkan bantuan
sedangkan doa
sedangkan perenungan
tak lagi ada...
sudah begitu butakah kedua mata
sudah pekakkah telinga
dan begitu keraskah hati penghuni zaman..?
hingga jerit dan tangis kini tak lagi berarti...

"...,dan janganlah kamu berlebih – lebihan.
Sesungguhnya 4JJI tidak menyukai orang – orang yang
berlebihan."
(QS. Al-An'aam:141)

"Ya Tuhan kami, ampunilah dosa2 dan tindakan2 kami
yang berlebih-lebihan dalam urusan kami, dan
tetapkanlah pendirian kami, ..." (QS. Ali `Imran:147)

Posted by suprapto às 8:06 AM

My Profile

Suprapto Pur
Ngawi,18 Juni.....
Gemini
Palangka Raya

It,s Me

My Link

:: Netty
:: Aries
:: Virussha
:: Tuteh
:: Fitri
:: Isna
:: Phie..
:: Aries_Bina..
:: My Office
:: Fresh_Tea
:: Kikin
:: Ayu_Angellll
:: Fren
:: Atika
:: Tatu
:: Ayu_Angel
:: Ayu_Putrie
:: Dd Nur
:: Radio Tarbiyah
:: Randu

  • LUKA Amarah di dadanya Luka di hatinya (Dia ters...
  • LUKA (Ditariknya nafas dalam - dalam ) Ada amara...
  • SAJAK IBU ibu pernah mengusirku minggat dari rum...
  • RAHASIA CINTA Melangkah pelan Diujung senja bers...
  • ANGKARA Ku ambil pedang diantara berseraknya tul...
  • NON...... Non... Lihat diujung sana Ada sekuntum ...
  • LEMBAYUNG Ketika Kutitipkan cinta kepadamu Bersam...
  • ANGKARA Rahwana dalam diriku bergolak Untuk men...
  • KEBAHAGIAAN INI.... Manakah yang paling penting ...
  • CERITA I "Kugalah - galah angin untuk menyelimuti...

  • My Archiesv


    `10/01/2004 - 11/01/2004

    `11/01/2004 - 12/01/2004

    `12/01/2004 - 01/01/2005

    `01/01/2005 - 02/01/2005

    `02/01/2005 - 03/01/2005

    `03/01/2005 - 04/01/2005

    `04/01/2005 - 05/01/2005

    `05/01/2005 - 06/01/2005

    `06/01/2005 - 07/01/2005

    `09/01/2005 - 10/01/2005

    `10/01/2005 - 11/01/2005

     

    Isi Yahhhh

    Crédited

    Layout From

    ..:: Vicky's Place ::..
    Menahan amarah adalah bagian dari kebijakan ©

    Suprapto Purwolaksono