Friday, December 31, 2004

Hancurnya Hatiku di Suatu Senja

Sore itu ..............
Sang surya berlalu ke ufuk barat
Kumenanti saat terbenamnya
Ahhhhhhhh........
Begitu indah
Tak terkira
Betapa besar kuasa sang Ilahi
Namun sayang
Tak leluasa kunikmati keindahan itu
Ku pikirkan dirimu seorang
Jiwaku rapuh
Hatiku hancur
Rasanya aku ingin berteriak
Sekeras mungkin
Biar........
Rasa itu hilang dari hatiku
Biar........
Rinduku padamu terbalaskan
Termenung aku menantikanmu
Namun kau tak kunjung datang
Kunanti dan terus kunanti
Seminggu................ sebulan................. setahun
Kau tak juga tiba
Kesabaranku mulai habis
Ada apa gerangan ????????
Kemanakah kau ??????
Ahhhhhh........................
Pahit rasa ini
Kupendam sejak lama
Mungkin bagimu aku bukan apa-apa
Hanya sekeping debu
Atau sebuah pasir
Di alas kakimu
Tak berguna
Tak bermakna
Terbesit rasa ingin tahuku
Ku cari tahu
Ke segala insan
Yang kutemui
Tapi............
Sia sia saja
Betapa aku sangat mengasihimu
Sayang...........
Tapi kau tak akan pernah mengerti

(Created by misteryous girl from jkt for someone in #santai)
(Titipan rek................)

Posted by suprapto às 6:07 PM

Thursday, December 30, 2004

MENANGISLAH SAUDARAKU ATAS SAUDARAMU...


Di penghujung tahun, bencana alam terparah sepanjang
sejarah bangsa Indonesia telah terjadi. Gempa di atas
skala 8 ritcher yang mengombang – ambingkan Aceh pagi
hari, 26 Desember 2004 juga ikut membawa serta
tsunami. Sesaat setelah gempa, air laut sempat surut,
hingga penduduk – penduduk juga sempat berebutan ikan
yang dengan mudah mereka raup. Tak disangka, laut
bukan ingin membagi suka cita. Beberapa saat kemudian
laut kembali melumpahkan airnya, bahkan lebih besar
dan lebih tinggi. Dengan cepat, ombak setinggi pohon
kelapa itu seakan merentangkan tangannya datang
menghampiri penduduk yang berada di pesisiran pantai
tersebut.

Tak cukup digoncang oleh gempa, kota Aceh juga
diterjang oleh Tsunami. Gelombang menghempas segala
yang dilaluinya, merobohkan segala yang menghadangnya.
Banda Aceh menjerit! Lari pontang – panting tanpa
arah, mencari daratan yang lebih tinggi. Hanya butuh
beberapa jam, Nangroe Aceh Darussalam porak poranda...
Mulai terlihat dengan jelas, tergelimpang di sana –
sini, bongkahan – bongkahan kayu, besi, dan juga...
tubuh manusia.

Di suatu masjid dan gedung pusat NAD, mayat – mayat
anak – anak, ibu – ibu, pemuda, dan bapak tua
dikumpulkan dan dijejerkan, ditutupi dengan kain,
pakaian, atau bahkan dengan dedaunan seadanya.
Bercampur tangis, teriak panik dan histeris dari
keluarga, yang lunglai ingin bersandar, menggapai
sesuatu yang bernama "keikhlasan". sungguh... hanya
kepasrahan dan keimanan yang dapat menguatkan mereka,
yakin... semua karena kehendak-Nya

Selasa, 28 Desember 2004..
Trotoar Jl. Teuku Umar, Banda Aceh memperlihatkan satu
pemandangan menyayat hati. Puluhan, nahkan ratusan
mayat bergeletakan, menebar bau tak sedap yang
menusuk, menunggu saatnya nanti dievakuasi. Aceh...
salah satu bagian bangsa ini, bukan hanya dihadapkan
oleh makna "kehilangan" sanak - saudara. Ancaman yang
bernama penyakit juga mulai menunjukkan tanda –
tandanya. Keterbatasan logistik, obat – obatan, bahan
bakar, dan genset juga ikut memperlengkap kepanikan
suasana, ditambah lagi... perut yang mulai tak kuasa
menahan lapar derita.

duka Aceh.. duka bangsa. duka Aceh.. juga duka kita
{sepenggal lirik lagu "Duka Bangsa" cipt. Franky S}

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa,
dan buah – buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang – orang yang sabar, (yaitu) orang – orang
yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan
"Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka
itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan
rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang –
orang yang mendapat petunujuk." (QS. Al-Baqarah:155 -
157)

Tak cukup Aceh, Tsunami juga menghampiri satu lagi
saudara kita yang berada di Sumatera bagian Utara.
Hingga kini, sekitar 4712 anak bangsa telah berpulang,
dan mungkin akan terus bertambah...

Lalu di 3 hari menuju pergantian tahun ini, pantaskah
kita yang masih bisa menghirup udara bahagia ini
disibukkan dengan acara menyambut tahun baru?

Tidak tergerakkah hati kita untuk lebih mengutamakan
mereka yang di Aceh dan Sumatera Utara.. karena mereka
saudara saudari kita, bagian dari bangsa kita sendiri.
Tangis mereka cukup mengartikan pekik teriakan "bantu
kami, bantu kami, bantulah kami..."

Tak ada alasan kuat bagi kita untuk membenarkan
berpesta di atas derita anak bangsa!

Selasa, 28 Desember 2004, 14:15 WIB

pergantian tahun tidak sama dengan pesta pora
pergantian tahun bukan untuk hura - hura


~ Memori tahun baru 2004 ~

Tak Percaya!

Tak Percaya!
dengan dalih untuk `menyambut Tahun Baru 2004'
umat dunia enak berpesta pora
memaksa untuk terjaga hingga pagi menjelang,
menghabiskan jutaan atau bahkan milyaran,
menguras berlimpah tenaga aparat,
hingga...
membuang nyawa percuma..!

lihat kota New York, Amerika...
ribuan penduduk merayakan pergantian tahun
dengan pesta meriahnya.
Lalu di Paris, Perancis...
pemerintah terpaksa mengerahkan sekitar 4500 aparatnya
hanya untuk memberi kelancaran dan keamanan acara.
Sedang di belahan bumi Asia...
kita lihat Filipina mengadakan pesta besara – besaran
kembang api
meski harus menelan korban 14 nyawa percuma, ya..
percuma....
akibat peluncuran roket/kembang api di kediaman
mereka.

dan sekarang,
mari kita tengok cermin diri negri tercinta..
Indonesia pun tak kalah gencar menggelar aneka acara
sedemikian meriah di berbagai kota,
hiruk pikuk, hingar bingar, sorak sorai
lelaki perempuan, selebritis rakyat biasa, tua maupun
muda
malam itu semua bisa bersatu..
untuk berPESTA.

Sungguh ironis!
di malam yang sama..
sebagian rakyat Aceh masih takut mencekam
akibat konflik yang masih terus bergejolak,
dan sejak malam pergantian tahun itu pula
penduduk Huanou, Peru dilanda musibah
karena hebatnya hujan yang turun di kota mereka
hingga ribuan orang terluka.. dan beberapa anak
tewas..
dan lebih miris lagi...
hingga malam itu juga (bahkan hingga saat ini)
rakyat Palestina masih terus berjuang keras
dengan darah dan air mata mereka...

Tak Percaya!
sudah begitu bodohkah umat manusia saat ini
hingga harta dan nyawa tak lagi terasa berharga
jika untuk memperjuangkan kata `kesenangan'
jika untuk tunduk pada `kemewahan dan kemeriahan
dunia'..?
sedangkan bantuan
sedangkan doa
sedangkan perenungan
tak lagi ada...
sudah begitu butakah kedua mata
sudah pekakkah telinga
dan begitu keraskah hati penghuni zaman..?
hingga jerit dan tangis kini tak lagi berarti...

"...,dan janganlah kamu berlebih – lebihan.
Sesungguhnya 4JJI tidak menyukai orang – orang yang
berlebihan."
(QS. Al-An'aam:141)

"Ya Tuhan kami, ampunilah dosa2 dan tindakan2 kami
yang berlebih-lebihan dalam urusan kami, dan
tetapkanlah pendirian kami, ..." (QS. Ali `Imran:147)

Posted by suprapto às 8:06 AM

Thursday, December 23, 2004

LUKA

Amarah di dadanya
Luka di hatinya

(Dia tersedu dalam sendirinya...)

Mengapa masih ada....

(Dalam tangisnya dia berdoa....)

Ya Rabbi..
Berilah hamba kekuatan tuk menerimanya
Jadikanlah hati ini samudra
Dan bukan telaga

Limpahkan sabar
Jadikanlah selalu sadar

(Pelan diusapnya air mata...)

Posted by suprapto às 10:38 AM

LUKA

(Ditariknya nafas dalam - dalam )

Ada amarah didadanya
Ada luka dihatinya

Posted by suprapto às 10:38 AM

SAJAK IBU


ibu pernah mengusirku minggat dari rumah
tetapi menangis ketika aku susah
ibu tak bisa memejamkan mata
bila adikku tak bisa tidur karena lapar
ibu akan marah besar
bila kami merebut jatah makan
yang bukan hak kami
ibuku memberi pelajaran keadilan
dengan kasih sayang
ketabahan ibuku
mengubah rasa sayur murah
jadi sedap

ibu menangis ketika aku mendapat susah
ibu menangis ketika aku bahagia
ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda
ibu menangis ketika adikku keluar penjara

ibu adalah hati yang rela menerima
selalu disakiti oleh anak-anaknya
penuh maaf dan ampun
kasih sayang ibu
adalah kilau sinar kegaiban tuhan
membangkitkan haru insan

dengan kebajikan
ibu mengenalkan aku kepada tuhan

solo,1986

Sumber: 'Sajak Ibu' ditulis oleh Wiji Thukul, peraih Yap Thiam Hien
Award 2002
Catatan: Posting ini pernah dimuat dimilis resonansi tanggal 18
Desember 2002

Posted by suprapto às 10:38 AM

Tuesday, December 21, 2004

RAHASIA CINTA


Melangkah pelan
Diujung senja berselimut bara
Wajahnya menunduk menanggung duka

Rembulan sabit diufuk sana
Pucat wajahnya

Dia tersenyum dalam lara
mengalir darah diujung tawanya
Luka didadanya kembali menganga

Bau nanah dan amis darah
menebar dari aroma kehancuran jiwanya

Diambilnya lembar - lembar kisahnya
ada bercak tetes airmata
disusun satu - satu

Disandarkan nasig pada waktu dan kehendak_Nya

Kembali diingatnya tangis dan luka
Rasa nyeri kembali terasa didadanya
Melintas bayangan....
seseorang yang menyiramkan cuka diatas luka lama

Dia tersenyum bahagia menyebut namanya

Posted by suprapto às 7:23 AM

Saturday, December 18, 2004

ANGKARA


Ku ambil pedang diantara berseraknya tulang
Di ujung jalan yg jadi tujuan hentiku

Ku basuh sisa - sisa darah yang meleleh
Dengan air mata
Memerah

Ku tatap kilat pedang
Membakar nyali dalam dada
Kuteriakkan jerit dari sisa - sisa luka menganga

Ku ambil pedang diantara berseraknya tulang
Ku tancapkan di gundukan ini
Sebagai nisan pengubur nafsu ini

Ku yakini sebagai prasasti kehancuran diri
Yang kan mengajariku mengayunkan pedang
Dan menutup rapi dendam ini

Ku ambil pedang diantara berseraknya tulang

(Diambil dari My Diary 1995)

Posted by suprapto às 9:27 PM

Sunday, December 12, 2004

NON......

Non...
Lihat diujung sana
Ada sekuntum Bunga..

Indah bukan...?

Non...
Ingin ku ambil untukmu...
tapi....................

Ambil berdua yuk....!!!

(Untuk Non...)

Posted by suprapto às 9:51 AM

Thursday, December 09, 2004

LEMBAYUNG

Ketika Kutitipkan cinta kepadamu
Bersamanya turun gerimis dan halimun pudar

Awan ungu memayungi aku yang telanjang
Dibalur harap yang perlahan luntur menjadi anak sungai
Mengalir mengikutimu entah kemana

Ketika jemari merekah dan kupu terbang
Kukalungkan seuntai bunga Lily
Di Hangat matahari
Yang menguapkan segala prasangka
Selain pasungan ketulusan

Ketika kuberikan sekeping rindu kepadamu
Kuberi pula sebutir mimpi
Yang didalamnya aku lelap, pulas
Abadi

Bersamamu, sehelai sepinggan
Seikat cinta, seperca kenangan

Ketika ku titipkan cinta kepadamu
Hujan jugakah di hatimu

Posted by suprapto às 8:35 PM

Wednesday, December 08, 2004

ANGKARA


Rahwana dalam diriku
bergolak
Untuk menculikmu dari taman asoka

Dan memnjarakanmu
di taman hati

Dan tak seekor hanoman
yang dapat mengambilmu

Karena tanpamu
aku akan punah disini

Disini di Alengka angkara



Posted by suprapto às 6:09 PM

Friday, December 03, 2004

KEBAHAGIAAN INI....


Manakah yang paling penting antara Kuantitas dan Kualitas? Dalam banyak
hal keduanya diharapkan dalam porsi yang sama dan seimbang. Tapi dalam
perjalanan kehidupan sangat sering kita dihadapkan pada fakta bahwa
kita harus memilih dari antara keduanya.

Joe dan Angela bertemu secara tak sengaja di sebuah karnaval tahunan
yang diadakan setiap liburan musim panas dikota tempat kelahiran Angela.
Perkenalan yang berlanjut pada temu makan malam dan kebersamaan yang
penuh tawa dan bahagia seakan segalanya akan berlangsung selamanya.
Banyak hal yang mereka alami dalam kebersamaan mereka. Hal-hal indah yang
menyatukan hati dan pandangan mereka.

Dua hari sebelum liburan musim panas berakhir Angela jatuh sakit.
Dokter memberikan memberikan obat penghilang rasa sakit karena tak ada lagi
yang dapat dilakukan untuk memerangi kanker yang menggerogoti Angela
dari dalam. Satu hal yang tak diketahui Joe bahwa itu adalah liburan
musim panas terakhir bagi Angela sebelum batas waktu secara medis itu tiba.

Malam itu adalah malam terakhir liburan musim panas dan malam terakhir
bagi Angela. Angela terbaring ditempat tidurnya yang serba putih dengan
tangan yang menggenggam lembut tangan Joe. Tak ada airmata antara
mereka karena senyum yang memiliki waktu mereka. Tatapan mata saja sudah
cukup bagi mereka untuk berbagi cerita tentang apa yang ada dihati mereka
masing-masing.

Lirih Joe berkata, "Mengapa kebersamaan ini tak abadi?" Dengan senyum
manis Angela berkata, "Jangan melihat seberapa lama kebersamaan kita
namun ingatlah tentang kebersamaan kita. Walau hanya sesaat namun itu
adalah saat terbaik yang pernah aku miliki dalam hidupku. Bukan berapa lama
kita bersama tapi keindahan dan kebahagian bersamamu adalah harta karun
bagiku. Walau hanya sesaat bersamamu namun itulah kebahagiaan terindah
seumur hidupku".

Mengukur kebahagian bukan dari berapa lama kita menikmati kebahagian
itu. Mengukur cinta bukan berapa lama kita menjalani waktu percintaan
dengan orang yang kita cintai.

Kita takkan pernah lupa akan keindahan bunga yang mekar dimusim semi
namun adakah bunga itu tetap dapat kita lihat sekarang? Atau pernahkah
kita lupa pada keindahan kemilau embun pagi kala matahari pagi bersinar
padahal ia sirna saat matahari meninggi?

Kebahagiaan sejati tak datang dari berapa lama sesuatu itu berjalan
namun lebih kepada berapa berartinya waktu itu dijalani. Mungkin hanya
sesaat seperti pendeknya waktu mekarnya bunga. Mungkin hanya sekejap
seperti kehadiran embun yang cemerlangi pagi. Namun jika itu memberi arti di
hati maka itu akan abadi.


Mencintailah dengan sepenuh hati saat ini karena mungkin besok kau
takkan bisa bersama lagi dengan orang yang kau cintai. Mungkin tiada yang
abadi namun cinta dan kenangannya adalah abadi.

Seperti kata mereka "Live your life to the fullest", jadi mengapa tidak
"Loving your love to the fullest as there will be no tomorrow".


Posted by suprapto às 6:05 PM

My Profile

Suprapto Pur
Ngawi,18 Juni.....
Gemini
Palangka Raya

It,s Me

My Link

:: Netty
:: Aries
:: Virussha
:: Tuteh
:: Fitri
:: Isna
:: Phie..
:: Aries_Bina..
:: My Office
:: Fresh_Tea
:: Kikin
:: Ayu_Angellll
:: Fren
:: Atika
:: Tatu
:: Ayu_Angel
:: Ayu_Putrie
:: Dd Nur
:: Radio Tarbiyah
:: Randu

  • Aku asing dgn bahasa yang kau ucapkantersesat dala...
  • Adalah ketika ku sematkan cincin dijarimuLumat hat...
  • Berlinang air mata initerlintas saat sayap kecilmu...
  • Wajahku membirumengangkasa mewarnai langitsenyawa ...
  • sementara biar kususun bungadari lembaran - lembar...
  • Sayap-sayap rinduku akan dirimutak pernah berhenti...
  • Crying Unexpected manSebut namaku malam inibila ka...
  • ia tersungkur dikaki senjawajahnya pasi dalam kere...
  • Saat rindu adalah pertaruhan hidup dan matikulukis...
  • Pernah kutitipkan cinta pada anginsambil ku pesan ...

  • My Archiesv


    `10/01/2004 - 11/01/2004

    `11/01/2004 - 12/01/2004

    `12/01/2004 - 01/01/2005

    `01/01/2005 - 02/01/2005

    `02/01/2005 - 03/01/2005

    `03/01/2005 - 04/01/2005

    `04/01/2005 - 05/01/2005

    `05/01/2005 - 06/01/2005

    `06/01/2005 - 07/01/2005

    `09/01/2005 - 10/01/2005

    `10/01/2005 - 11/01/2005

     

    Isi Yahhhh

    Crédited

    Layout From

    ..:: Vicky's Place ::..
    Menahan amarah adalah bagian dari kebijakan ©

    Suprapto Purwolaksono