Tuesday, November 09, 2004
CERITA I
"Kugalah - galah angin untuk menyelimuti diriku
yang mengigil dalam kehancuran..."
"Ku cumbui senja dalam tangis duka
Yang nyanyiannya mengundang kegelapan...."
"Maafkan aku Aa"......telah kau tabuh genderang senja...yang gaungnya mengundang malam..menyisakan kegelapan dalam lubuk hati ini. Luruh aku dalam lelahnya menggapai kebersamaan....Bahkan pranacitra memilih mati karenanya.."Betapapun aku akan tetap mencintai Aa"engkau menambahkan.Dalam kedalaman hatiku aku menjerit, "seperti juga aku akan tetap mencintaimu..walaupun seperti apa akhirnya, walaupun seperti apa keadaanya.." Tapi dimana hilangnya suara, entah dimana lenyapnya..karena tak juga menyurutkan datangnya kelam...karena pekatnya telah beranjak menyelimuti hari...Tinggal ketakutan menjalari seluruh kedalaman jiwa ini, ku hembuskan nafas satu - satu dalam sekarat panjang yg akan ku lalui..
Telah kita lewati hari - hari senja..dimana surya malas membagi hangatnya bagi kita...berjalan bersama dalam kenyataan yang tiada pengharapan.."Maafkan kami, dik" Ibu berucap waktu itu..Yang bagaikan sembilu menyayat kebersamaan kita..Yang bagai pisau mencoba memisahkan cinta kita.Yang bagai belati mencoba menghentikan langkah riang kita...Tapi darah muda kita takkan berhenti pada kata maafnya..Kesombongan kita mencoba menghancurkan tirai yang di bentangkan Orang tua kita..
Kita tautkan jari mencoba melawan kehendak mereka... bersama kita tuliskan satu kata dosa dalam gejolak nafsu kita, menunjukkan pada mereka bahwa kita memang benar saling menyinta..Kita biarkan bapak ibu tertunduk menjadi korban.. karena "cinta adalah kekuatan " kata kita waktu itu...Kita telah mencoba berlari dari belenggu ikatan adat istiadat..."Bukan kami tak merestui kalian, tapi lihatlah posisi kami..." dalam tangisnya ibu mencoba menjelaskan kepada kita...Tapi akhirnya kata - kata itu hanya menjadi dendam, kata - kata itu hanya menjadi bara yang membakar pemberontakan kita...tapi sampai kapan kita mampu untuk bertahan
"Maafkan kami bapak..."saat engkau tersimpuh kepada bapak yg terbujur kelelahan dam usia senjanya.."Maafkan kami ibu.."ucapmu pada ibu yang terbaring dalam deritanya...Akhirnya...menyerah kita dalam kekalahan yang menyakitkan..lelah kita berlari dari kenyataan.....walaupun tak berbilang air mata kita... namun tak juga mampu meruntuhkan hati mereka, untuk sekedar memberikan kata "Ya" bagi kita....Akhirnya runtuh bangunan semangat pemberontakan kita....
Dalam tertundukku mencoba mengerti, dalam tangisku ku coba memahami..seperti dalam dekapku engkau mencoba berbagi..tangis kita adalah kidung kematian... Tangis kita adalah langkah kehancuran...
Tak mampu aku membayangkan langkah ke depan kita..luruh semua kegarangan bagai matahari di telan senja keremangan..satu - satu langkah kita menuju kematian dalam hembusan nafas kita..Satu - satu air mata kita menetes bagai cuka mnyiram luka didada kita...
Padahal bunga kemuning sedang begitu mekar-mekarnya...Dalam kehangatan cinta kita, indahnya menjadi mutiara yang bersinar bagai senyum kita..Kata - kata kita menjadi puisi dalam keindahannya.. bahkan senda gurau kita menjadi nyanyian kehidupan..Karena rasa cinta kita berpendar menjadi pelangi dalam kesejukan pagi.."Maukah engkau menjadi calon istriku"kataku waktu itu...Dengan malu engkau menganggukan kepalamu...Rasanya keindahan begitu menyala dalam dada.. yang terangnya terpancar memerah pada wajah kita...Menjadi garis - garis indah dalam lukisan agung kehidupan.."Akan kuterima Aa sebagaimana adanya...,Dan ku terima Neng apapun kenyataanya" Karena kita saling mencinta dalam khayalan indah kita..Tiada ketakutan akan kekurangan dan cela dalam diri kita...Karena kita mencinta dalam impian tidur kita... tanpa menyangsikan esok apapun keadaanya...
Kita bangun mahkota cinta dalam kenyataan tak pernah berjumpa..namun apalah artinya sua... bila hati kita sebenarnya telah berjumpa..Biarlah cemooh dan hina menghampiri kita...Karena kita emang benar saling mencinta...Kita lukis garis - garis jingga...dalam gengaman jemari kita...
.....................................................................
Dengan ini aku akan selalu mengenangmu...
Dengan ini aku akan selalu mencintaimu....
Dengan ini aku akan selalu bersamamu....
.....................................................................
Setelah subuh...menangis aku sendiri,................
Posted by suprapto às 4:27 AM
My Profile
Suprapto Pur
Ngawi,18 Juni.....
Gemini
Palangka Raya
It,s Me
My Link
:: Netty
:: Aries
:: Virussha
:: Tuteh
:: Fitri
:: Isna
:: Phie..
:: Aries_Bina..
:: My Office
:: Fresh_Tea
:: Kikin
:: Ayu_Angellll
:: Fren
:: Atika
:: Tatu
:: Ayu_Angel
:: Ayu_Putrie
:: Dd Nur
:: Radio Tarbiyah
:: Randu
My Archiesv
Isi Yahhhh
Crédited
Layout From
..:: Vicky's Place ::..
Menahan amarah adalah bagian dari kebijakan ©